16/11/2020

Materi Khutbah Jumat Bagian 5 - SIKAP IDEAL SEORANG REMAJA MUSLIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN : p.p mbs cepu

 


JUDUL : SIKAP IDEAL SEORANG REMAJA MUSLIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN


Maasyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah.

Marilah dalam suasana yang penuh khidmat dan damai ini, kita manfaatkan untuk lebih meningkatkan kesadaran diri kita, untuk selalu berada pada syari’at agama Allah SwT. Karena sesungguhnya syariat agama Allah itu, merupakan jalan hidup yang sangat indah, yang dapat mengantarkan diri kita menjadi orang yang selamat dalam hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Di samping itu marilah kita selalu memupuk keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Azza wa Jalla, karena sesungguhnya dengan keimanan dan ketakwaan yang makin mantap dalam diri kita ini, maka berarti hidup kita semakin bermakna, dan perjalanan hidup kita akan diberikan pencerahan oleh Allah SwT, yang berupa limpahan taufik dan hidayah-Nya, sehingga kita semua termasuk hamba Allah yang beruntung.

Tetapi untuk saat ini, kita disuguhi oleh sebuah realitas dan fenomena yang memprihatinkan, bahwasanya banyak remaja atau pemuda Muslim, yang mulai kehilangan jati dirinya, mulai kehilangan predikat sebagai agen sebuah perubahan. Karena mereka banyak yang larut pada pola dan model kehidupan kekinian, yang banyak diwarnai oleh percikan budaya Barat, yang jauh dari nilai- nilai dan norma ajaran Islam.

Oleh karena itu kita tentu tidak heran, kalau dimana-mana saat ini banyak remaja atau pemuda yang notabene sebagai remaja atau pemuda Muslim, banyak yang berpakaian dengan model Barat, tidak mengindahkan lagi pola berpakaian dalam Islam. Misalnya remaja putri atau pemudinya banyak yang berpakaian ala selebriti Barat, yang tidak lagi mempertimbangkan tentang perlunya menutup aurat dalam berpakaian.

Kalau sudah demikian kenyataannya, tentu kita akan kehilangan harapan terhadap mereka, untuk menjadi tulang punggung dan penerus perjuangan dalam membela dan menegakkan Islam di negeri ini.

Maasyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah.

Sesungguhnya ada beberapa sikap ideal yang diajarkan oleh Al- Qur’an bagi seorang remaja atau pemuda Muslim, agar hidupnya mempunyai kepribadian yang unggul, mempunyai manfaat yang besar bagi dirinya, bagi agamanya, ataupun terhadap lingkungan masyarakatnya, terutama bagi bangsa dan negaranya. Sikap ideal yang perlu dimiliki oleh seorang remaja atau pemuda Muslim itu antara lain, adalah:

Pertama, hendaknya para remaja atau pemuda Muslim itu, tetap memiliki sikap komitmen yang teguh dalam memegang ajaran akidah yang benar dan lurus seperti yang diajarkan oleh Allah SwT. Dalam Q.s. Al-An’am: 79 ditegaskan tentang sikap komitmen pemuda Ibrahim


“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku  kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar (lurus). Dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
Dari sikap Ibrahim yang demikian itu, maka menyebabkan pemuda Ibrahim disegani oleh pihak kawan dan lawannya, bahkan Ibrahim kemudian dianggap sebagai tokoh panutan bagi umat manusia.

Maasyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah.

Kedua, hendaknya para remaja atau pemuda Muslim, memiliki sikap istiqomah dalam memegang ajaran syariat Allah SwT dalam kehidupan dan pergaulannya. Memegang teguh tuntunan syariat agama Allah bagi seorang remaja atau pemuda pada saat sekarang ini, memang terasa berat sekali. Hal ini karena dalam jiwa seorang remaja atau pemuda itu, selalu bergolak dan seringkali dihinggapi sikap tidak mau diatur, ingin merdeka menentukan pilihan, dan ingin menentukan jalan hidupnya sesuai dengan dorongan naluri yang ada pada dirinya.
Di dalam Q.s. Yusuf: 23 dijelaskan:


“Dan wanita (Zulaikha ) yang Yusuf tinggal di dalam rumahnya, menggoda Yusuf  untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: Marilah ke sini. Yusuf berkata: Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tiada akan beruntung (hidupnya).”

Maasyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Ketiga, Hendaknya remaja atau pemuda Muslim itu mampu menampilkan pesona akhlak dan kepribadian Islami dalam hidupnya.
Pesona akhlak dan kepribadian seseorang, sesungguhnya merupakan kekuatan yang maha dahsyat untuk mempengaruhi perubahan  terhadap  sesuatu keadaan. Kita ambil contoh: perubahan keadaan yang terjadi pada zaman jahiliyyah yang diprakarsai oleh Rasulullah Muhammad saw, sesungguhnya terjadi karena orang Arab sangat takjub terhadap pesona akhlak dan kepribadian Muhammad saw. Hampir-hampir seluruh perilaku Muhammad saw, menjadi daya pesona yang sangat kuat untuk diikuti oleh bangsa Arab saat itu.
Sehingga dalam rentang waktu kurang lebih 23 tahun, Muhammad saw mampu merubah keadaan pada masanya, dari masyarakat jahiliyyah yang tidak berperadaban, menjadi masyarakat madani yang berperadaban tinggi. Menurut catatan ahli sejarah, semua itu terjadi karena kekuatan pesona akhlak Nabi Muhammad saw. Sehingga karena daya pesona akhlak dan kepribadian Rasul Muhammad saw itu, banyak bangsa Arab yang tertarik untuk mengikuti ajaran Islam yang dibawa oleh pemuda Muhammad saw. Pesona akhlak Nabi Muhammad saw ini diterangkan dalam Q.s. Al- Ahzab:


“Sungguh, pada diri Rasulullah itu terdapat contoh keteladanan yang baik bagi kamu. Yaitu bagi orang-orang yang mengharap bertemu dengan Allah, dan hari akhir dan mereka yang selalu berdzikir kepada Allah, dengan dzikir yang banyak.“

Maasyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah.

Keempat: hendaknya para remaja dan pemuda Muslim, bersedia berkiprah di tengah-tengah masyarakat untuk memberi manfaat pada kehidupan sosial kemasyarakatan. Dengan kata lain mereka memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap keadaan lingkungannya, memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi dalam memajukan kehidupan masyarakatnya, atau memajukan kehidupan umat manusia pada umumnya. Para remaja dan pemuda Muslim diharapkan tidak bersikap menutup diri, atau hanya mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa mau menoleh pada kepentingan masyarakat luas. Padahal berkiprah di masyarakat luas, merupakan bukti riil bahwa mereka itu mempunyai andil dan manfaat bagi masyarakat di sekitamya.
Rasulullah mengingatkan, bahwa hakekatnya ukuran kualitas diri dan kepribadian seseorang itu, senantiasa terukur dari seberapa manfaat yang disumbangkan, yang diberikan oleh orang itu pada orang lain. Dalam sebuah sabdanya menerangkan:


“Sebaik-baik  manusia  itu adalah manusia yang mampu memberi manfaat pada manusia lain (masyarakat luas). ( HR Muslim).

Demikian uraian khutbah yang sederhana ini tentang: Sikap Ideal Seorang Remaja Muslim dalam Perspektif Al-Qur'an. Semoga uraian yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Amien.


KHUTBAH KE 2 DI AWALI MUQODIMAH 

DO'A




No comments:

Post a Comment