Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

 



Dalam kehidupan ini, kita tidak hanya butuh mata fisik untuk melihat, tetapi juga mata hati—bashīrah—untuk memahami arah hidup. Karena tidak semua yang tampak indah itu benar, dan tidak semua yang tampak sulit itu buruk.


"Bashīrah (mata hati) itu ibarat GPS ruhani. Ketika bashīrah kita hidup, kita bisa bedakan: apa yang penting apa yang cuma lewat, mana cahaya mana gemerlap palsu, mana jalan mana jebakan."


Orang yang tajam bashīrahnya akan mudah memilah prioritas. Ia tidak tertipu dunia, tidak tergelincir oleh nafsu, dan tidak mudah silau dengan hal yang hanya tampak di permukaan.


Melihat Lebih Dalam, Bukan Lebih Banyak

"Bashīrah itu bukan soal melihat lebih banyak, tapi melihat lebih dalam."


Kebijaksanaan sejati bukan terletak pada banyaknya informasi yang dimiliki, tetapi pada kedalaman dalam memahami hikmah di balik setiap kejadian. Orang yang memiliki bashīrah akan selalu melihat dengan kacamata iman: bahwa setiap ujian adalah jalan, bukan penghalang.


Dalil: Orang Beriman Melihat dengan Cahaya Bashīrah

Allah ﷻ berfirman:


قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُواْ إِلَى ٱللَّهِ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ


"Katakanlah: Inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan bashīrah (keyakinan dan pemahaman yang jelas), aku dan orang-orang yang mengikutiku. Mahasuci Allah, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik."

(QS. Yūsuf: 108)


Ayat ini menunjukkan bahwa seruan kepada kebenaran harus berdasarkan bashīrah, bukan sekadar ikut-ikutan atau fanatisme buta.


Bashīrah Memandu Makna di Balik Masalah

"Jiwa yang bashīrahnya keren bukan yang bebas masalah, tapi yang mengetahui cara memaknai setiap masalah."


Setiap orang pasti diuji. Tapi orang yang memiliki bashīrah akan mampu menyelami makna ujian dan tidak tenggelam dalam keluhan. Ia tahu bahwa ujian adalah bagian dari proses pendewasaan ruhani.


Rasulullah ﷺ bersabda:


اتَّقُوا فِرَاسَةَ الْمُؤْمِنِ، فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُورِ اللَّهِ


"Takutlah terhadap firasat (ketajaman bashīrah) orang mukmin, karena sesungguhnya ia melihat dengan cahaya dari Allah."

(HR. Tirmidzi – 3127, dinilai hasan)


Penutup: Hidupkan Bashīrah, Tajamkan Hati

Di dunia yang penuh tipu daya ini, bashīrah adalah anugerah yang menjaga kita dari terjerumus. Maka jagalah kebersihan hati, karena bashīrah hanya hidup dalam hati yang bersih dari kesombongan, dengki, dan cinta dunia yang berlebihan.

  • Jangan hanya sibuk memperjelas pandangan mata.
  • Tapi tajamkan juga penglihatan jiwa.

Karena cahaya Allah hanya menerangi hati yang bersih dan bashīrah yang hidup.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]