Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]


Dalam hidup, ada masa di mana air mata menjadi sahabat paling setia. Saat lisan tak mampu berkata, saat manusia tak lagi mengerti, hanya tangis yang bicara. Tapi ketahuilah, tangismu tak pernah asing bagi langit. Air matamu yang terisak adalah bahasa rasa yang dipahami oleh Allah.

Allah ﷻ berfirman:

يَعۡلَمُ ٱلسِّرَّ وَأَخۡفَى

"Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi."
(QS. Taha: 7)

Ayat ini menenangkan hati yang gelisah: bahwa bahkan bisikan hati yang tak terucap pun diketahui oleh-Nya. Maka jangan merasa sendiri. Setiap tetes air mata yang jatuh dalam doa, setiap keluh kesah yang tak terdengar manusia, semuanya didengar oleh Rabb yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Pahit Itu Awal, Bukan Akhir

Dalam perjalanan hidup, engkau akan perlahan berteman dengan pahit. Cobaan, kecewa, kegagalan — semua itu pahit. Namun pahit bukanlah akhir. Ia hanya rasa awal menuju kedewasaan, menuju kebijaksanaan.

pemesanan klik disini


Seperti obat yang pahit, ia menyembuhkan. Begitu pula pahitnya hidup, ia mengasah jiwa menjadi lebih kuat, lebih bijak, dan lebih dekat kepada Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ ٱللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمٗا ٱبۡتَلَىٰهُمۡۖ فَمَن رَّضِيَ فَلَهُ ٱلرِّضَىٰ وَمَن سَخِطَ فَلَهُ ٱلسُّخۡطُ

"Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah, dan barang siapa yang marah, maka baginya kemurkaan Allah."
(HR. Tirmidzi no. 2396)

Hadis ini menunjukkan bahwa ujian — betapapun pahit — adalah tanda cinta Allah, dan cara-Nya mengangkat derajat hamba-Nya.

Doa Tak Pernah Mati, Cinta Tak Pernah Habis

Jangan pernah sangka bahwa doa yang engkau panjatkan telah sia-sia. Doa tak pernah mati. Ia hidup, bahkan jika jawabannya tertunda, bahkan jika dunia tampak diam.

Cinta kepada Allah dan harapan kepada-Nya pun tak akan pernah habis, selama senandungnya diperdengarkan di dada, bukan hanya di bibir atau telinga. Artinya, selama hatimu terus berdoa, walau tanpa kata, walau hanya dengan tangis, maka itu adalah doa yang paling tulus — dan paling didengar oleh Allah.

Pesan untuk Hati yang Menangis

Jangan malu menangis kepada Allah. Tangismu adalah bahasa paling jujur.

Ketika hidup terasa pahit, ingatlah: ini bukan akhir, ini baru awal dari kebijaksanaan yang Allah siapkan untukmu.

Teruslah berdoa, walau pelan. Karena doa yang tak pernah berhenti adalah kunci pintu langit yang tak pernah terkunci.


Yakinlah, setiap air matamu disaksikan langit, setiap pahit yang kau telan akan berubah menjadi manis pada waktunya, dan setiap doa yang kau bisikkan akan menemukan jalannya, cepat atau lambat.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]