Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

 


Memaafkan bukan perkara mudah. Luka yang tertinggal seringkali begitu dalam, bahkan bertahun-tahun setelah kejadian itu berlalu. Namun, orang yang memaafkan bukanlah orang yang lemah—ia justru memiliki kekuatan hati yang luar biasa.

"Seseorang yang memaafkan, bukan berarti ia tidak terluka.
Tapi ia memilih tenang daripada terus menyimpan bara yang membakar hatinya sendiri.
Karena ia sadar, memaafkan adalah langkah untuk menyembuhkan dirinya,
melepaskan beban, dan memberi ruang untuk kedamaian."

Dalam memaafkan, seseorang tidak hanya membebaskan orang lain—tetapi juga membebaskan dirinya sendiri dari kemarahan, dendam, dan rasa sesak yang menggerogoti ketenangan.


Dalil Al-Qur’an: Allah Mencintai Orang yang Memaafkan

Allah ﷻ berfirman:

وَلۡيَعۡفُوا۟ وَلۡيَصۡفَحُوٓا۟ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. An-Nūr: 22)

Ayat ini mengajarkan bahwa memaafkan adalah cara kita meniru kasih sayang Allah. Jika kita ingin diampuni oleh Allah, maka kita pun harus belajar memberi maaf kepada sesama.


Hadis Nabi ﷺ: Kekuatan Ada pada Pengendalian Diri

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِندَ الْغَضَبِ

"Orang kuat bukanlah yang menang dalam bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan dirinya saat marah."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Memaafkan berarti mengendalikan diri, meredam kemarahan, dan memenangkan pertempuran batin yang sering tak terlihat oleh orang lain.


Mengapa Harus Memaafkan?

  1. Karena dendam tidak pernah menyembuhkan luka.
    Ia hanya memperpanjang penderitaan batin.

  2. Karena kita pun sering kali menjadi orang yang salah.
    Dan berharap orang lain memberi kita maaf.

  3. Karena memaafkan adalah bentuk keikhlasan.
    Dan keikhlasan membuka pintu-pintu rahmat Allah.


Penutup: Memaafkan Bukan Melupakan, Tapi Melepaskan

Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang terjadi.
Bukan juga membenarkan kesalahan.
Namun, memaafkan adalah keputusan untuk tidak membiarkan luka menguasai hidup kita.
Itulah kebebasan sejati: bebas dari beban masa lalu, dan memberi ruang bagi kedamaian untuk tumbuh.

Jadi, jika kamu sedang menyimpan luka, lihatlah ke dalam hati.
Mungkin sudah waktunya... untuk melepaskan, dan memaafkan.


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]